Karhutla Diprediksi Kembali Terjadi Saat Pilkada di 171 Daerah

JAKARTA - Pada tahun ini potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diprediksi kembali terjadi. Jumlahnya titik panasnya diprediksi meningkat yang itu bersamaan dengan peningkatan suhu  politik karena  bersamaan dengan  Pilkada serentak pada tahun 2018 ini. "Tahun ini ancaman kebakaran hutan dan lahan akan meningkat karena 171 pilkada serentak akan digelar," kata Kepala Pusat Data Informasi…

Karhutla Diprediksi Kembali Terjadi Saat Pilkada di 171 Daerah

JAKARTA - Pada tahun ini potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diprediksi kembali terjadi. Jumlahnya titik panasnya diprediksi meningkat yang itu bersamaan dengan peningkatan suhu  politik karena  bersamaan dengan  Pilkada serentak pada tahun 2018 ini. "Tahun ini ancaman kebakaran hutan dan lahan akan meningkat karena 171 pilkada serentak akan digelar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Huas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suto Purwo Nugroho, Kum"at (23/2/2018).

Alasannya, berdasarkan pengalaman pada Pilkada yang berlangsung tahun 2015 yang digelar di 269 daerah juga terjadi karhutla yang hebat. "Saat itu, kebakaran hutan meluas, apalagi saat itu terjadi El Nino," ungkapnya.

Selain itu, yang menjadi alasan yakni pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri untuk menjadi pejabat sementara (Pjs) selama Pilkada tidak berani mengambil keputusan dengan cepat, misalnya langkah-langkah penanganan karhutla. "Biasanya pelaksana tugas (plt) gubernur, bupati/wali kota tidak berani cepat untuk melakukan langkah-langkah penanganan, Ini pasti akan berpengaruh," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya telah berkoodinasi dengan Kementerian Dalam Negeri guna menginstruksikan kepala daerah untuk tidak ragu-ragu dalam menangani kasus karhutla yang terjadi. "Belajar pengalaman kita koordinasi dengan Kemendagri, agar plt kepala daerah tidak ragu-ragu. Pengalaman penanganan karhutla 2016 akan kita gelar di seluruh Indonesia," katanya.