Jokowi: Film Nasional Melangkah Maju Sesuai Kehendak Zaman

Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Film Nasional, 30 Maret 2023.

Jokowi: Film Nasional Melangkah Maju Sesuai Kehendak Zaman
image

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Film Nasional, 30 Maret 2023.

Dalam unggahan di akun resmi Twitter-nya, @jokowi, Presiden mengatakan, film nasional lahir saat Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaan.

"Film nasional lahir di masa-masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Kelahirannya adalah momen bersejarah," tulis Jokowi.

Baca juga: Sejarah Hari Film Nasional

Dia menuturkan, di dalam film-film yang dibuat saat masa mempertahankan kemerdekaan hingga film masa kini, ada pesan semangat perjuangan untuk berkarya seraya menumbuhkan heroisme anak bangsa.

"Dengan semangat itulah, film nasional kita melangkah maju sesuai kehendak zaman. Selamat Hari Film Nasional," kata Jokowi.

Unggahan tersebut juga dilengkapi dengan ilustrasi yang menampilkan suasana pemutaran film di ruang bioskop.

Dalam ilustrasi itu tampak Presiden Jokowi sedang duduk menonton film di deretan paling depan bersama sejumlah anak muda.

Di belakangnya tampak banyak penonton lain yang menikmati film dengan beragam ekspresi, baik tertawa, gemas, takut hingga ekspresi santai.

Baca juga: Netflix Rayakan Hari Film Nasional bersama Artis Film Perempuan Indonesia

Ada pula penonton yang mengenakan kaus hitam bertuliskan "Pengabdi Sedan" yang merupakan plesetan dari judul film "Pengabdi Setan" karya sineas Joko Anwar.

Selain itu, penonton lain memakai kaus merah muda yang bertuliskan "Ada Apa dengan Cilukba?" yang merupakan plesetan dari judul film "Ada Apa dengan Cinta?" yang populer di awal 2000-an.

Tak ketinggalan, ada kucing oranye (kucing oren) bersama dengan kucing kuning dan bebek yang ikut menonton film di barisan paling belakang.

Hari Film Nasional selalu diperingati setiap tanggal 30 Maret.

Tanggal tersebut ditetapkan sebagai peringatan Hari Film Nasional karena diambil dari momen pengambilan gambar pertama film Darah dan Doa.

Darah dan Doa atau Long March of Siliwangi karya sutradara Usmar Ismail melangsungkan proses syuting pertamanya pada 30 Maret 1950.

Baca juga: Rayakan Hari Film Nasional, PARFI 56 Luncurkan NFT Prilly Latuconsina

Darah dan Doa menjadi film lokal pertama yang benar-benar disutradarai oleh orang Indonesia.

Pada saat itu, Usmar Ismail memproduksi Darah dan Doa dengan perusahaan filmnya sendiri yang bernama Perfini (Perusahaan Film Indonesia).

Berbekal pengalaman kerja di perusahaan film Belanda, Usmar Ismail akhirnya mendirikan Perfini dan mulai berkarya.

Penetapan Hari Film Nasional Penetapan Hari Film Nasional jatuh pada 30 Maret ditetapkan oleh Dewan Film Nasional selaku organisasi perfilman pada 11 Oktober 1962.

Setelah 37 tahun berselang, pemerintah akhirnya menetapkan Hari Film Nasional dengan meluncurkan Keppres baru.

Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres RI) tanggal 29 Maret 1999 Nomor 25 Tahun 1999 tentang Hari Film Nasional, Presiden B.J. Habibie menetapkan tanggal 30 Maret sebagai Hari Film Nasional.

Ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri dan memotivasi insan perfilman Indonesia untuk meningkatkan prestasi sehingga bisa mengangkat derajat film Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.