JAFF Persembahkan Film Pendek Perdana Hasil Kompetisi

Saat ini film-film Indonesia tengah menjadi perhatian dunia setelah banyak meraih penghargaan bergengsi pada festival-festival film utama di dunia internasional. ...

JAFF Persembahkan Film Pendek Perdana Hasil Kompetisi

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Saat ini film-film Indonesia tengah menjadi perhatian dunia setelah banyak meraih penghargaan bergengsi pada festival-festival film utama di dunia internasional. Hal tersebut mendorong serta menginspirasi banyak pembuat film muda untuk berkarya dan berusaha menembus festival film international.

Merespon tren tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media hadir dengan memfasilitasi komunitas film atau sineas agar dapat memproduksi film pendek yang berkualitas dengan mengangkat nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan karakter bangsa melalui Program Kompor Film atau Kompetisi Produksi Film Pendek yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2021 lalu.

Film-Pendek-Perdana-Hasil-Kompetisi.jpg

Jogja Netpac Asian Film Festival ke-17 atau JAFF menjadi festival international pertama sekaligus sebagai ajang Premiere 10 karya Kompro Film 2022 ini. 10 karya tersebut masuk dalam kategori Official Selection 2022 dan akan diputar dalam program khusus Layar Indonesia sebagai bagian dari festival JAFF yang memutar karya-karya film pendek terbaik hasil program Kompetisi Produksi Film Pendek Direktorat Perfilman, Musik dan Media.

Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik, dan Media menyatakan bahwa ke depannya Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media akan terus mendukung penguatan ekosistem perfilman di Tanah Air melalui berbagai skema pembiayaan yang tentunya demi kemajuan perfilman tanah air.

“Ini (Kompor Film) tentunya sejalan dengan semangat untuk memajukan kebudayaan, seperti yang diamanatkan melalui Undang-undang Pemajuan Kebudayaan No 5 Tahun 2017, di mana film sebagai suatu karya seni merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan,” kata Ahmad Mahendra dalam siaran pers, Kamis (1/12/2022).

Ahmad menambahkan dengan banyaknya proposal yang masuk dan dari sekian banyak provinsi tentu menjadi bukti bahwa masyarakat khususnya dalam bidang perfilman, berkeinginan untuk mengambil manfaat langsung dari program ini.

“Hasil ini adalah contoh nyata dari upaya pemajuan kebudayaan yang selama ini kami lakukan, khususnya dalam memajukan dunia perfilman di Indonesia,” ujarnya.

Melalui program Kompor FILM diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan film pendek berkualitas yang dapat diikutsertakan di berbagai festival film baik nasional maupun internasional dan tentunya ditayangkan di media pemutaran milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu Indonesiana TV.

Tahun ini Kompetisi Produksi Film 2022 diikuti oleh 443 proposal yang berasal dari 28 provinsi dari seluruh Indonesia. Tentunya, capaian angka ini merupakan indikasi tumbuhnya bibit-bibit baru pembuat film yang tersebar di hampir seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan diselenggarakannya Kompor Film, yaitu memberi peluang dan meningkatkan kreativitas sineas muda dari seluruh Indonesia.

Proses seleksi 10 proposal terbaik dilakukan oleh tim kurator yaitu Ifa Isfansyah (Sutradara), Rina Damayanti (Produser), Rahabi Mandra (Sutradara/Penulis Skenario) dan tim juri yaitu Yulia Evina Bara (Produser) dan Tumpal Tampubolon (Penulis Skenario/Sutradara).

Berikut ini adalah 10 film terbaik yang mendapatkan fasilitasi produksi Kompor FILM 2022.

1. Arjuna–Jogja Action Film Production-Yogyakarta

2. Bersama Membangun Negeri–Cinemahameru-Depok

3. Bloody Rose–Komunitas Film Kupang- Kupang

4. Kakak Jenggot–Waesinema-Makassar

5. Mahkota Yang Terbang Bersama Angin–Pancaran Sinema–Tangerang Selatan

6. Pabaruak–Malayapura Films–Palembang

7. Stroke–People Film–Surabaya

8. Teh Tawar Untuk Akong–Tora Creative–Tangerang

9. Heirlooms-QUN Films–Jakarta Selatan

10. Toya dan Roh Seninya–Studio Amarana–Tangerang Selatan

Untuk meningkatkan kualitas 10 film terpilih, program Kompor FILM bekerja sama dengan New York Film Academy dalam pengembangan skenario. Dalam proses produksinya, 10 film terpilih juga mendapatkan pendampingan dari mentor filmmaker professional, yaitu Fanny Chotimah, Anggi Frisca, Rina Damayanti, Rahabi Mandra, Arief Malinmudo, Tata Sidarta dan Bayu Prihantoro. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.