Itinerary Seharian di Rangkasbitung, Naik KRL Lebih Hemat Halaman all

Rangkasbitung bisa jadi pilihan wisata hemat ongkos bila hendak menjauh sejenak dari hiruk pikuk Kota Jakarta. Berani coba? Halaman all

Itinerary Seharian di Rangkasbitung, Naik KRL Lebih Hemat Halaman all

KOMPAS.com - Rangkasbitung merupakan ibu kota Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Lokasinya jauh dari Jakarta dengan waktu tempuhnya sekitar dua jam jika naik KRL.

Saat Kompas.com berkunjung ke Rangkasbitung pada Jumat (26/5/2023), kawasan ini menawarkan suasana berbeda dengan Jakarta karena suasananya terasa lebih tenang layaknya pedesaan.

Baca juga:

Kamu bisa mencoba berkelana ke Rangkasitung dan sejenak menjauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Kompas.com merangkum itinerary (rencana perjalanan) sehari di Rangkasbitung yang bisa dijadikan pilihan.

Berangkat naik KRL

Pintu masuk KA lokal di Stasiun Rangkasbitung.KOMPAS.com/ Suci Wulandari Putri Pintu masuk KA lokal di Stasiun Rangkasbitung.

Perjalanan menuju Rangkasbitung bisa dimulai pagi hari naik KRL Commuter line menuju Stasiun Rangkasbitung.

Jika berangkat dari arah Jakarta, kamu bisa naik KRL di peron 5 ataupun peron 6 di Stasiun Tanah Abang. Perjalanan dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Rangkasbitung membutuhkan waktu sekitar dua jam.

Biaya naik KRL dari Stasiun Tanah Abang ke Rangkasbitung mulai Rp 8.000.

Baca juga: Cara ke Museum Multatuli Naik KRL, Turun Di Stasiun Rangkasbitung

Sarapan di dekat Stasiun Rangkasbitung

Sesampainya di Stasiun Rangkasbitung, kamu akan menemukan banyak jajanan kaki lima di dekat stasiun. Salah satu opsi sarapan yang bisa dicoba yakni seporsi nasi gepuk di Warung Nasi Ka Oyo 

Warung Nasi Ka Oyo berada di jalur pintu masuk kereta api (KA) lokal. Kamu cukup jalan kaki sekitar lima menit guna menemukan warung sederhana yang memajang sebaskom besar gepuk di balik etalasenya.

Seporsi nasi gepuk disajikan dengan nasi putih hangat, perkedel jagung, sambal melinjo, dan segelas es teh manis. Harganya mulai dari Rp 25.000.

Baca juga: Jalan-jalan Sehari, Naik KRL ke Stasiun Akhir Rangkasbitung

Naik angkot ke Alun-Alun Rangkasbitung

Seorang pengayuh becak menanti penumpang di kawasan Alun-Alun Rangkasbitung.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Seorang pengayuh becak menanti penumpang di kawasan Alun-Alun Rangkasbitung.

Rangkasbitung punya banyak tempat wisata, tapi tentu tidak maksimal jika harus mengunjungi semua lokasi dalam waktu yang singkat.

Maka dari itu, untuk perjalanan seharian di Rangkasbitung, kamu bisa mengarahkan titik pusat ke Alun-Alun Rangkasbitung.

Perjalanan dari Stasiun Rangkasbitung ke Alun-Alun Rangkasbitung bisa ditempuh dengan naik angkot warna merah, tarifnya sekitar Rp 5.000 per orang.

Di dekat Alun-Alun Rangkasbitung terdapat banyak tempat wisata yang bisa disambangi, di antaranya Water Toren, Museum Multatuli, Perpustakaan Saidjah Adinda, dan Imah Batik Sahate untuk melihat proses pembuatan batik khas Lebak.

Jarak antar lokasi tersebut cukup dekat, kamu tidak perlu menyewa kendaraan untuk berhemat. Cukup jalan kaki sekitar dua hingga lima menit untuk sampai di lokasi tujuan.

Baca juga: Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Jika ingin melihat proses pembuatan batik, sebaiknya datanglah pada pagi hari bertepatan dengan waktu pembuatan batik supaya tidak ketinggalan momen. 

Di lokasi pembuatan batik, kamu juga bisa membeli beragam produk olahan batik khas Lebak. Mulai dari baju, kain panjang, ikat kepala, hingga aksesori dan pajangan.

"Biasanya kita produksi batik pagi hari di sini, kalau sore sudah tidak produksi lagi," kata pemilik Imah Batik Sahate bernama Yusuf saat ditemui oleh Kompas.com di lokasi, Jumat (26/5/2023).

Tidak ada biaya yang dikenakan jika melihat proses pembuatan batik. Tapi untuk mendukung produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) lokal, tidak ada salahnya membeli produk yang sudah jadi. Hargaya dibanderol mulai dari Rp 25.000.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Rangkasbitung, Bisa Jalan Kaki

[embedded content]