Indonesia Turut Sumbang Dana Kesehatan ke Global Fund US$ 14,5 juta

BREAKINGNEWS : Tidak hanya menjadi penerima donor dana kesehatan, tahun ini Indonesia turut menyumbang ke global fund.

Indonesia Turut Sumbang Dana Kesehatan ke Global Fund US$ 14,5 juta
image

Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia turut serta memberikan dukungan dana kesehatan untuk pendanaan kesehatan global atau Global Fund.

Global Fund ini akan dipergunakan untuk bersama-sama memenuhi dana kesehatan guna memerangi penyakit TBC, HIV/AIDS, dan Malaria.

Pada Global Fund ini Indonesia telah turut serta memberikan partisipasi dana kesehatan sebesar US$ 15,5 juta, sebagai pendanaan replenishment 2023-2025.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dukungan dana kesehatan global ini dalam GlobalFund Seventh Replenishment Conference, New York, Amerika Serikat Kamis (22/9). 

''Hari ini pemerintah Indonesia untuk kali pertama melangkah maju tidak hanya sebagai negara penerima tetapi juga sebagai negara donor kemitraan publik dan swasta,'' ujar Menkes.

Baca Juga: Perangi TBC hingga Malaria, Pemerintah Berkontribusi US$ 10 Juta Juta ke Global Fund

Memang dari Global Fund atau dana kesehatan global ini tidak semua berasal dari pemerintah, melainkan sebesar US$ 10 juta saja yang berasal dari  kontribusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sementara sebesar US$ 5,5 juta lainnya merupakan kontribusi dari korporasi yakni pertama, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar US$ 1,5 juta.

Kedua berasal dari Sinarmas Grup sebesar US$ 2 juta; Ketiga dari Tanoto Foundation sebesar US$ 1 juta: Keempat Paloma Foundation dan Peter Sand sebesar US$ 1 juta.

Budi menegaskan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam Global Fund ini juga sebagai langkah konkret Indonesia untuk mempersiapkan agenda Pertemuan Tingkat Tinggi PBB tahun 2023 tentang TBC.

Baca Juga: Tahun Ini, Kalbe Farma (KLBF) Kejar Pertumbuhan Penjualan 11%

Sebagai gambaran, The Global Fund mengumpulkan dan menginvestasikan uang dalam siklus tiga tahun yang dikenal sebagai replenishment. 

Pendekatan tiga tahun ini diadopsi pada tahun 2005 untuk memungkinkan pembiayaan yang lebih stabil dan dapat diprediksi bagi negara-negara dan untuk memastikan kelangsungan program kesehatan yang berkelanjutan.

Dalam Global Fund ini sebanyak 48 negara turut bergabung dan lebih dari 25 korporasi swasta turut berkontribusi dalam replenishment Global Fund pada periode tiga tahun ke depan

Adapun target  Global Fund dalam tiga tahun ke depan kontribusi bisa mencapai total sebesar US$ 14,25 miliar. 

Indonesia sendiri sudah berkontribusi melalui replenishment sejak tahun 2014 melalui filantropis di tanah air.

Baca Juga: Ekonomi Dunia Memburuk, Ekonom DBS Optimistis Ekonomi Indonesia Masih Aman

Menkes menyebut Global Fund merupakan mitra pembangunan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam mengejar mengejar target eliminasi HIV/AIDS, TBC, Malaria. 

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, sejak 2003 hingga saat ini Indonesia telah mendapatkan sebesar US$ 1,45 miliar atau setar Rp 20,89 triliun melalui Kementerian Kesehatan maupun masyarakat atau komunitas khususnya untuk program penanggulangan HIV/AIDS, TBC, dan malaria. 

Hibah dari The Global Fund juga turut mendukung pemerintah Indonesia dalam penanggulangan pandemi Covid-19 melalui penguatan deteksi melalui genome sequencing pada periode 2021-2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.