Incar Pengelolaan Bandara Hang Nadim AP I dan Incheon Bentuk Konsorsium

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Pengembangan dan pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam menjadi proyek besar lain yang menjadi incaran BUMN Angkasa Pura I (Persero) atau AP I. Untuk  itu, korporasi ini menggandeng  Incheon International Airport (IIC) dan  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, selaku BUMN yang bergerak dibidang konstruksi  membentuk konsorsium guna memenangkan tender proyek  tersebut. "Pembentukan konsorsium paling…

Incar Pengelolaan Bandara Hang Nadim AP I dan Incheon Bentuk Konsorsium

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Pengembangan dan pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam menjadi proyek besar lain yang menjadi incaran BUMN Angkasa Pura I (Persero) atau AP I. Untuk  itu, korporasi ini menggandeng  Incheon International Airport (IIC) dan  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, selaku BUMN yang bergerak dibidang konstruksi  membentuk konsorsium guna memenangkan tender proyek  tersebut. "Pembentukan konsorsium paling lambat pada 31 Januari 2020. Sedangkan penyampaian dokumen konsorsium 31 Maret," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di  Jakarta, Senin (13/1/2020) malam

Faik menjelaskan, AP I akan mengubah Bandara Hang Nadim menjadi berkelas internasional jika pihaknya bersama konsorsium mendapatkan kesempatan untuk mengelolanya.

"Tentu kita harus menyiapkan strategi yang bagus dan saya confident dengan kerja sama yang kita lakukan dengan Incheon dan WIKA. Kita sangat confident apabila kita mendapatkan kesempatan untuk kelola Hang Nadim maka akan mengubah Hang Nadim jadi berstandar internasional," jelasnya.

Kesepakatan kerja sama seleksi tender itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh tiga bos perusahaan yang terlibat. Ketiganya adalah Faik, Presiden & CEO IIAC Koo Bon Hwan, dan Direktur Utama Wika Tumiyana.

Dalam dokumen kesepakatan itu tertuang, sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan memiliki porsi proyek 51 persen. Sedangkan IIAC 30 persen dan Wika 19 persen. 

Adapun berdasarkan akta notaris yang dibacakan dalam penandatanganan kerja sama, seumpama konsorsium ini menang tender, AP I akan memiliki tugas mengelola manajemen secara menyeluruh. Sedangkan IIAC bakal mengembangkan pemasaran dan strategi pengembangan bandara. Selanjutnya, Wika akan menggarap proyek fisik berupa pembangunan terminal bandara dan penyediaan infrastruktur.

Pengumuman konsorsium ini akan disampaikan  pada Juli 2020. Dalam bidding proyek  tersebut, konsorsium AP I, Incheon, dan Wika bersaing dengan empa konsorsium lainnya. Tiga di antaranya konsorsium Angkasa Pura II, konsorsium India dan Waskita, serta konsorsium Zurich.

Sebagai strategi agar tak kalah bersaing, konsorsium Angkasa Pura I akan menawarkan pengembangan Bandara Hang Nadim dengan konsep yang lebih matang. Dalam desainnya, Hang Nadim akan disiapkan menjadi hub bagi kargo dan penumpang. "Kami juga percaya pada kerja sama dengan Incheon karena mereka sudah sangat berpengalaman," lanjut Faik.

 Sementara itu Koo Bon Hwan mengaku tertarik dengan hak kelola Bandar Hang Nadim. Menurut dia, bandara ini memiliki potensi besar sebagai bandara bestatus internasional. "Incheon melihat potensi Bandara Hang Nadim Batam sangat besar, bandara ini bisa menjadi hub ke rute-rute internasional ke kawasan Asia Utara," ucapnya. Rencananya pengumuman pemenang tender hak kelola Bandara Hang Nadim baru akan diumumkan pada Juni mendatang.