GARBI Kalsel Kukuhkan Pengurus Tingkat Kabupaten

Pada acara pengukuhan ini, selain mengundang Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, GARBI Kalsel juga mengundang salah satu penggagas GARBI yakni Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sebagai pembicara dan narasumber.

GARBI Kalsel Kukuhkan Pengurus Tingkat Kabupaten
BREAKINGNEWS.CO.ID - Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Kalimantan Selatan menggelar pengukuhan pengurus tingkat Kabupaten dan Kota se-Kalsel, Minggu (27/1/2019). Berlokasi di Aula Lantai Delapan Hotel G"Sign Banjarmasin, kurang lebih 500 peserta para Sahabat GARBI Kalsel hadir dalam kegiatan ini.

Pada acara pengukuhan ini, selain mengundang Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, GARBI Kalsel juga mengundang salah satu penggagas GARBI yakni Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sebagai pembicara dan narasumber.

Saat menyampaikan orasinya, Fahri Hamzah menyebut Indonesia sedang dilanda krisis kepemimpinan. Karena fakta dilapangan para elit kekuasaan malah sibuk berseteru terkait persoalan sepele, seperti suguhan debat capres-cawapres yang digelar beberapa waktu lalu, luput dari persoalan yang substansial.

"Padahal, kita bisa untuk punya pemimpin, yang, begitu dia ngomong: kita langsung percaya ini orang bisa menyelesaikan masalah kita," ujar politisi dari PKS itu.

Alih-alih melulu berkonflik, Fahri pun menyarankan para elit harus mengubah strategi politik agar lebih sehat. Misalnya, dengan membuka ruang-ruang diskusi yang penuh dengan optimisme, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, dan meningkatkan peran volunterisme dalam bidang kepemudaan.

"Indonesia sangat memerlukan orang-orang yang memang memberikan keyakinan kepada bangsanya. Seperti pidatonya John F. Kennedy: we choose to go to the Moon. Nah, Indonesia naik kemana?" kata dia berkelakar.

Ketimbang memikirkan hal-hal yang tidak krusial, dia juga menyarankan para elit keluar dari sikap pesimistis.

"Saya heran dengan politisi yang masih ada saja melakukan praktik saling ancam dan menghancurkan dalam perpolitikan," ujarnya.

Masalah krisis kepemimpinan, menurut Fahri jelas sangat berpengaruh terhadap kondisi negara selanjutnya jika tak dibenahi.

"Sehingga kita ini seperti jelek semua. Dan bangsa ini tidak percaya lagi dengan pemimpinnya yang dianggapnya maling," katanya.

Sementara Ketua GARBI Kalsel Wahyudi menegaskan GARBI merupakan organisasi masyarakat (ormas) yang bukan merupakan organisasi sayap politik dari kubu manapun. Menurutnya, GARBI merupakan wadah sebagai mengumpulkan dan matangkan ide untuk menuju Indonesia sebagai negara yang kuat dan menjadi salah satu poros kekuatan di dunia.

"Sesuai konsep, GARBI yang jadikan kalangan milenial, wanita dan pengusaha sebagai pilarnya, mayoritas para peserta yang merupakan Sahabat Garbi didominasi kaum milenial berusia 17 hingga 40 tahun," terang Wahyudi.