Formappi Nilai Hoax Masif Gerus Wibawa KPU dan Bawaslu

BREAKINGNEWS.CO.ID - Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Lucius Karus mengatakan bahwa wibawa Komisi Pemilihan Umum RI (KPU RI) saat ini tengah tergerus. Pasalnya, jelang pergelaran Pemilu 2019, publik disuguhi banyaknya kabar bohong alias hoax.

Formappi Nilai Hoax Masif Gerus Wibawa KPU dan Bawaslu

BREAKINGNEWS.CO.ID - Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Lucius Karus mengatakan bahwa wibawa Komisi Pemilihan Umum RI (KPU RI) saat ini tengah tergerus. Pasalnya, jelang pergelaran Pemilu 2019, publik disuguhi banyaknya kabar bohong alias hoax.

Kendati demikian, ia juga menilai bahwa KPU RI maupun Bawaslu RI masih bisa diandalkan demi terselenggaranya pemilu yang berkualitas. Akan tetapi, jika hoax ini makin dibiarkan maka bisa menggerus wibawa kedua lembaga penyelenggara pemilu tersebut.

"Jadi, tidak kita hentikan sesegera mungkin, maka bisa bersampak pada kewibaan KPU maupun Bawaslu, sebagi penyelenggara pemilu" kata Lucius dalam diskusi yang mengusung tema "Hoax yang Gagal Total Menipu Rakyat" di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).

Hoax, lanjut Lucius, juga berpotensi menjadi pemicu kekacauan saat hari pemungutan suara, 17 April nanti. Untuk itu, dirinya menyarankan kepada KPU dan juga Bawaslu memanfaatkan sisa waktu jelang pemilu guna meminimalisir penyebaran hoaks tersebut.

"Mari kita manfaatkan sisa waktu yang ada saat ini. Masih ada sekitar 44 hari, masih banyak yang bisa dikerjakan KPU maupun Bawaslu," tuturnya.

Selain itu dirinya juga berharap adanya penegakan hukum yang tegas atas tindakan penyebaran kabar bohong (hoax) itu. "Wibawa KPU RI saat ini sedang tergerus. Hanya penegakan hukum yang tegas yang dibutuhkan," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara, Pabgeran Kanjeng Norman bersyukur Wasekjen Demokrat yang namanya pernah ikut terseret hoax 7 kontainer surat suara itu kini diberitakan tertangkap narkoba. "Iya mungkin ini karma bagi dia," ucap Norman.

Norman membeberkan produksi hoax yang sengaja mengiring agar Jokowi tidak jadi Presiden kembali. Pertama, yang produksi hoax adalah kelompok yang kerap melarikan duit ribuan Triliunan yang disimpan diluar negeri. Berikutnya, kelompok mafia migas. Blok Rokan, Petral, kata dia, dihabisin semua oleh Jokowi. Ketiga, kelompok koruptor yang sudah ada didalam maupun calon yang masuk koruptor. Keempat, kelompok radikal dan organisasi terlarang, dan terakhir kelompok korban virus hoax.

"Ayo sama-sama selamatkan Jokowi. Kita bisa melawan kelompok yang sakit hati ini," sebutnya.