Film dengan Produksi Termahal, Avatar The Way of Water Ternyata Terinspirasi dari Keindahan Alam Indonesia

Diproduksi dengan anggaran yang mencapai Rp 6,2 triliun, salah satu inspirasi film Avatar The Way of Water ternyata dari Suku Bajo

Film dengan Produksi Termahal, Avatar The Way of Water Ternyata Terinspirasi dari Keindahan Alam Indonesia
image

JURNALACEH.COM– Film terbaru garapan  Sutradara James Cameron, Avatar The Way of Water digadang-gadang menjadi salah satu film dengan biaya produksi termahal saat ini.

Meski James Cameron selaku sutradara belum mengungkapkan dengan pasti terkait anggaran produksi film Avatar 2 ini, namun diperkirakan anggaran produksi film Avatar The Way of Water ini  mencapai US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,2 triliun dengan kurs saat ini.

Yang menariknya, Film yang berdurasi 3 jam ini menampilkan dinamika kehidupan Jack Sully yang ternyata terinspirasi dari Budaya suku Bajo.

Baca Juga: Film Mencuri Raden Saleh, 5 Alasan Kenapa Film Ini Wajib Ditonton Dijamin Gak Akan Bosan

Hal tersebut disampaikan oleh James Cameron dalam wawancaranya di channel youtube National Geographic bahwa salah satu inspirasi film itu memang berasal dari Indonesia.

“There are the sea people in Indonesia that live on stilted homes and live on rafts and so on we look at things like that and we see a couple of different villages in the way of water  that use an architecture that uses the local trees.” (“Ada orang-orang suku laut di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di rakit dan kami memperhatikan hal-hal seperti itu, kami memperlihatkan beberapa desa yang berbeda di film The Way of Water yang mempunyai arsitektur bangunan yang menggunakan pohon-pohon lokal”) ungkap Cameron dalam wawancaranya.

Baca Juga: Ritual Pemanggilan Arwah, Sinopsis Film Sesat yang Berujung Musibah

Desa Awa’atlu  yang merupakan tempat orang Navi Suku Metkayina tinggal digambarkan berada di tepi pantai dan diisi oleh rumah-rumah panggung yang beratap anyaman, persis Suku Bajo.

James Cameron mengaku bahwa sejak kecil dia memiliki hubungan istimewa dengan keindahan laut. Bahkan, dia juga pernah mengeksplorasi panorama laut selama beberapa dekade. Menurutnya, ada satu keterkaitan antara Planet Pandora dan Bumi, yakni terumbu karang.

Faktanya, ada sekitar 25 persen kehidupan ikan di laut memang bergantung pada terumbu karang.