Eddy Saddak Sosok yang Tak Tergantikan di PP Pordasi

BREAKINGNEWS.CO.ID-Kepemipinan H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA di olahraga berkuda tampaknya sulit tergantikan. Pemilik dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sport, Lembang, ini amat dikenal oleh seluruh stakeholder berkuda nasional. Tak mengherankan kalau sosok yang bersahaja ini sudah disebut-sebut layak dipertahankan untuk terus memimpin organisasi olahraga berkuda nasional, PP Pordasi (Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia).

Eddy Saddak Sosok yang Tak Tergantikan di PP Pordasi

BREAKINGNEWS.CO.ID-Kepemipinan H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA di olahraga berkuda tampaknya sulit tergantikan. Pemilik dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sport, Lembang, ini amat dikenal oleh seluruh stakeholder berkuda nasional. Tak mengherankan kalau sosok yang bersahaja ini sudah disebut-sebut layak dipertahankan untuk terus memimpin organisasi olahraga berkuda nasional, PP Pordasi (Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia).

Eddy Saddak, sapaan dari H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA, sudah dua periode memimpin PP Pordasi. Yakni, periode kepengurusan 2011-2015 dan 2015-2019. Menariknya, dari dua kali penetapannya sebagai pimpinan puncak PP Pordasi itu, Eddy Saddak terus terpilih secara aklamasi. Pertama, pada Munas XI Pordasi yang digelar 29-30 Oktober 2011 di The Bellezza GP Suites,  Permata Hijau, Jakarta. Mayoritas dari perwakilan 19 Pengprov Pordasi meminta Eddy Saddak sebagai ketua umum sehingga pada akhirnya Munas secara aklamasi menetapkan pemilik Aragon Horse Racing & Eqiestrian Sport itu sebagai pengendali utama organisasi berkuda nasional tersebut.

Lalu, pada Munas XI Pordasi yang dilangsungkan 28 Oktober 2015 di The Alana Hotel & Convention Center, Solo, Jateng, Eddy Saddak juga ditetapkan secara aklamasi karena tidak ada kandidat ketua umum yang muncul.

image
Eddy Saddak bersama insan berkuda pacuan.

Masa bakti kepengurusan PP Pordasi 2015-2019 ini akan berakhir pada Oktober 2019 mendatang. Menurut rencana, proses pergantian kengurusan akan dilakukan melalui Munas XIII Pordasi Tahun 2019 yang akan diselenggarakan pada November 2019 mendatang. Namun, walau gelaran Munas relatif masih jauh, namun nama Eddy Saddak sudah dikumandangkan untuk tetap dipertahankan. Setidaknya seperti yang dikemukakan oleh Ketua Pengprov Pordasi Sulut, Ferry MKA Wowor.

"Melihat kepemimpinan dan kinerja kepengurusannya, menurut saya, sosok Eddy Saddak ini sulit tergantikan. Selain mampu menyatukan organisasi, pak Eddy Saddak sudah terbukti mau berkorban untuk mendukung kesinambungan program kegiatan berkuda nasional baik pacuan atau ketangkasan," ungkap Ferry MKA Wowor.

image
Eddy Saddak bersama rider remaja potensial Muhammad Akbar Kurniawan.

Salah satu pencapaian terbesar Eddy Saddak adalah bagaimana ayah dari dua putri ini mempersatukan kembali disiplin equestrian atau berkuda ketangkasan setelah beberapa tahun terbelah. Munas XII Pordasi Tahun 2015 menugaskan Eddy Saddak sebagai ketua umum PP Pordasi terpilih untuk memperjuangkan dua hal pokok, yakni pertama mengembalikan Federasi Nasional Equestrian (Komisi Equestrian PP Pordasi kedalam naungan PP Pordasi melalui Federasi Equestrian internasional (EFI). Dan yang kedua, memperjuangkan disiplin berkuda pacuan diikutsertakan secara resmi dalam PON XIX/2016 Jabar, sebagaimana halnya dengan disiplin berkuda ketangkasan (equestrian).

Dua hal pokok yang diamanatkan pada Munas XII Tahun 2015 di Solo itu berhasil diwujudkan oleh Eddy Saddak.