Dalam 3 Hari, Film Avatar: The Way of Water Raup Rp 2 Triliun

Saat ini film Avatar: The Way of Water cukup menjadi perhatian penonton Bioskop dunia, termasuk Indonesia. James Cameron selaku sutradara Avatar memang belum

Dalam 3 Hari, Film Avatar: The Way of Water Raup Rp 2 Triliun
image

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perfilman telah bangkit pasca pandemi Covid-19, benar saja pandemi yang berlangsung selama kurang lebih 2 tahun membuat industri perfilman seakan mati suri.

Teror psikologis bagi penonton saat ini sudah beranjak pulih, pelaku produksi perfilman kembali bekerja keras menciptakan film yang unik dan menarik bagi penonton di seluruh dunia. Wajar saja, keinginan memberikan yang terbaik sudah menjadi kepastian untuk menyuguhkan hasil maksimal serta mengobati rindunya penonton.

Saat ini film Avatar: The Way of Water cukup menjadi perhatian penonton Bioskop dunia, termasuk Indonesia. Film ini membuat banyak orang penasaran karena visualisasi yang ditampilkan begitu unik.

Memang, selama ini butuh waktu lama untuk mempersiapkan film terbaru dari Waralaba Avatar seperti halnya kemunculan sekuelnya, The Way of Water yang berselang hingga satu dekade dari film pertama.

Namun untuk film ketiga, penggemar Avatar tak butuh menunggu lama tim produksi Avatar bekerja keras buat menyelesaikan film ketiga yang dijadwalkan akan tayang tahun 2024. Produser John Landau mengungkapkan, 95% film Avatar 3 sudah selesai produksi.

Saat ini, film Avatar: The Way of Water sudah bisa disaksikan di bioskop, para fans bisa kembali bersenang-senang lagi di Pandora. Tertarik untuk menonton? Simak dulu beberapa keunikan dan biaya produksi yang terbilang 'jor-joran' untuk sebuah film.

Biaya Produksi yang Terbilang Fantastis, Gimana Bisa Untung?

James Cameron selaku sutradara Avatar memang belum mengungkap angka pasti terkait budget produksi Avatar 2 ini, namun Ia mengungkapkan produksinya sangat mahal. Dikabarkan bahwa film ini diproduksi dengan anggaran mencapai US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,2 triliun (Kurs 15.600).

Dengan biaya produksi sebesar itu, yakin bisa untung?

Tak main main, ternyata Film Avatar ini begitu menarik perhatian. Di hari pertama penayangan saja film ini sudah melesat di box office dengan pendapatan 53 juta dolar AS atau setara dengan Rp 827 miliar dari 4.202 lokasi.

Dalam 3 hari sekuel Avatar karya sutradara James Cameron ini meraup 130 - 150 juta dolar AS atau Rp 2 - 2,3 triliun.

Pencapaian tersebut membuatAvatar: The Way of Watermenduduki peringkat keenam pendapatan kotor domestik hari pertama tertinggi tahun ini, lebih rendah dari yang diperoleh olehDoctor Strange in Multiverse of Madness yakni US$ 90,7 juta dan The Batman sebesar US$ 56,6 juta.

Nyatanya, PendapatanAvatar: The Way of Waterhari pertama ini juga jauh lebih tinggi daripada hari pembukaan film pertamanya,Avatar(2009) sebesar US$ 26,7 juta.

Di sisi lain, Jika dilihat secara mingguan, perolehan box office Avatar: The Way of Water di bioskop seluruh dunia pada pekan pertamanya sangat gemilang. Tak hanya itu, respons kritikus mengenai film tersebut juga sangat positif.

Tayang di lebih dari 52 pasar internasional, termasuk China, film sekuel Avatar ini mencatat penghasilan menakjubkan di angka 435 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun di minggu pertama tayang.

Ini diperoleh dari 134 juta dollar AS untuk box office domestik dan tambahan US$ 301 juta dari pasar luar negeri. Angka ini hanya sedikit di bawah batas angka yang diproyeksikan yaitu US$ 450 juta di akhir pekan pertama.

Mahalnya Biaya Produksi, Gimana Bisa Balik Modal?

Namun, mengingat besarnya biaya produksi Untuk itu agar mencapai titik impas, James Cameron baru-baru ini mengungkapkan bahwa The Way of Water kemungkinan harus mencapai posisi sebagai film terbesar ketiga atau keempat dalam sejarah.

Artinya bahwa Avatar: The Way of Water harus mendapatkan sekitar US$2 miliar atau sekitar Rp 31,2 triliun pendapatan global untuk berada di titik impas.

Avatar: The Way of Water diprediksi akan bisa melampaui kesuksesan film pertamanya. Namun kalau pada akhirnya pendapatan film ini tak sesuai harapan, setidaknya James Cameron dan timnya masih bisa mengharapkan keuntungan yang lebih banyak di film selanjutnya.

Menurut Cameron sendiri, keberhasilan film ini mencapai titik impas sangat penting karena akan menentukan masa depan dari tiga sekuel yang dijanjikan, yang pertama akan tayang perdana pada 20 Desember 2024.

Untuk diketahui, Avatar pertama tetap menjadi film berpenghasilan tertinggi dalam sejarah, dengan US$ 760 juta atau sekitar Rp 11,8 triliun di box office domestik dan lebih dari US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 45 triliun di seluruh dunia, setelah dibuka relatif rendah dengan US$ 241 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun secara global dalam lima hari rilis.

Kenapa Sih Biaya Produksinya Bisa Mahal?

Film yang merogoh kocek besar ini ternyata menyuguhkan ragam teknologi yang canggih. Seperti diketahui, bahwa sang sutradara, James Cameron memang menyukai tantangan dan inovasi dalam membuat karya.

Pengambilan gambar menggunakan kamera Sony Venice yang spesial. Sony menyebut sistem kamera itu Sony CineAlta Venice 3D.

Avatar 2 juga menggunakan dua kamera khusus untuk memaksimalkan film. Dua kamera itu untuk mata kiri dan kanan. Kemudian juga dipasang kamera di bagian atas yang dipantulkan demi mendapatkan gambar 45 derajat dengan kamera horizontal.

Ternyata, kamera tersebut memiliki berat 17 kg. Beberapa adegan diambil sendiri oleh James Cameron dengan detail. Namun masih sedikit yang misterius soal bagaimana James Cameron menggunakan kamera itu untuk mengambil gambar di bawah permukaan air.

Dengan teknologi tinggi itu, Avatar 2 bakal terasa lebih spesial untuk ditonton minimal menggunakan layar IMAX 3D. Inilah yang menjadi nilai jual dari film ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Produksi Film RI Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Kenapa?


(aum/aum)