Berawal dari Hobi, Intip Cara Bangun Bisnis Travel

Dengan menjamurnya wisatawan ke luar negeri, peluang bisnis untuk tour dan travel sangat terbuka lebar.

Berawal dari Hobi, Intip Cara Bangun Bisnis Travel
image

JawaPos.com - Dengan menjamurnya wisatawan ke luar negeri, peluang bisnis untuk tour dan travel sangat terbuka lebar. Terlebih makin longgarnya aturan protokol kesehatan di setiap negara usai pandemi Covid-19, membuat luar negeri masih menjadi pilihan untuk berlibur.

Seperti diungkapkan pendiri Backpacker Korea, Nathania Astria. Ketika memulai usaha travel, bnayak hal yang perlu dipikirkan. Mulai dari menyiapkan modal ratusan juta rupiah hingga strategi pelayanan agar bisa bersaing dengan usaha travel lain.

Di luar modal, Nathania mengungkapkan ada beberapa tips untuk memulai usaha travel. Berkaca dari pengalamannya, dia memulai bisnis travel karena hobinya berkeliling tempat. Salah satunya adalah Korea Selatan. Terlebih, Korsel memiliki magnet tersendiri untuk dikunjungi. Mulai dari budaya hingga makanannya.

Baca Juga: Penjualan MacBook Nggak Sesuai Harapan, Apple Setop Bikin Chip M2

Karena hobi dan pengetahuannya akan Korsel, makanya ia pun mencoba dan memberanikan diri membuka usaha travel. Sehingga kuasai dulu bidang usaha yang mau dicoba.

“Banyak orang-orang yang penasaran ingin datang langsung ke Korea Selatan. Tujuan mereka cukup beragam, mulai dari benar-benar berlibur dan berkunjung ke destinasi wisata, hingga sekadar pergi ke tempat popular,” ujar Nathania baru-baru ini.

Lalu, ketika membuka usaha travel agar bisa bersaing, pastikan memiliki itinerary anti-mainstream. Awalnya, ungkap Nathania, ia mulai mengajak temen-teman untuk ikutan trip anti-mainstream. Diluar dugaan, respon permintaan trip anti-mainstream cukup bagus. Sehingga muncullah ide-ide untuk merambah menjadi peluang bisnis trip anti-mainstream.

“Karena berbeda dengan trip pada umumnya, trip yang disusun menyasar destinasi yang bukan sejuta umat, kulinernya pun benar-benar kuliner hidden gems khas Korea yang tidak banyak turis tahu,” paparnya.

Namun, yang Namanya bisnis tak selalu berjalan mulus. Ia pun merasakan gempuran dahsyat saat pandemic Covid-19. Agra tetap bertahan, ia mengubah cara pemasaran dan mencari peluang bisnis lain selama pandemi.

Berbekal pengalaman mengkurasi kuliner hidden gems Korea, ia mulai menjual makanan dan masakan korea demi membayar gaji pegawai dan biaya operasional lainnya selama masa pandemi. Tidak terduga 2 tahun lebih masa sulit, permintaan trip Korea kembali membludak, banyak customer lama dan baru yang datang.

Kepercayaan customer adalah hal penting. Dalam menjalani bisnis ini, sebisa mungkin berusaha untuk tidak mengecewakan customer dan selalu maksimal dalam melayani customer.

“Para customer memiliki pengaruh dari mulut ke mulut, karena tak jarang saya justru mendapatkan customer baru berdasarkan dari rekomendasi customer-customer sebelumnya. Customer itu adalah marketing saya, jadi penting sekali untuk menjaga kepercayaan mereka," tutup Nia.