Bagi Beasiswa PIP, Andreas Pareira: Tak Ada Ajakan Pilih Andreas dan PDIP

BREAKINGNEWS.CO.ID- Pembagian beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) oleh Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menjadi polemik di tengah masyarakat. Pasalnya, Fraksi yang bermitra dengan lembaga pendidikan adalah Komisi X DPR RI. Lantas mengapa Andreas yang berada di Komisi yang membidangi pertahanan, dan Keamanan yang membagikan program tersebut?

Bagi Beasiswa PIP, Andreas Pareira: Tak Ada Ajakan Pilih Andreas dan PDIP

BREAKINGNEWS.CO.ID- Pembagian beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) oleh Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menjadi polemik di tengah masyarakat. Pasalnya, Fraksi yang bermitra dengan lembaga pendidikan adalah Komisi X DPR RI. Lantas mengapa Andreas yang berada di Komisi yang membidangi pertahanan, dan Keamanan yang membagikan program tersebut? 

Andreas pun berdalih bahwa Beasiswa PIP yang diserahkan kepada siswa dan siswi di seluruh Kabupaten Flores, Lembata, Alor-Pantar merupakan program pemerintahan Jokowi. Sebagai anggota DPR RI dapil NTT 1, tugasnya kata Andreas, memperjuangkan agar siswa/i di Dapilnya ikut menikmati program tersebut, bukan untuk kepentingan kampanye. 

"Setelah memperoleh, menyampaikan langsung kepada para peserta didik, para guru dan orang tua murid agar dana tersebut dipergunakan sepenuhnya untuk pendidikan anak-anak," ujar Andreas melalui keterangannya, Senin (11/3/2019). 

Dikatakan Andreas, pihaknya dalam berbagai pertemuan dalam acara penyerahan yang berlangsung sejak 23 Februari-7 Maret menegaskan bahwa Dana PIP diberikan kepada siswa/i tertentu karena pertimbangan latar belakang ekonomi orang tua yang sangat membutuhkan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai dari tanggal 23 Februari di Maumere Sikka, dan ditutup pada tanggal 7 Maret yang lalu di Pulau Pantar Kabupaten Alor. Jumlah peserta didik yang menerima beasiswa PIP ini mencapai 2.788 siswa/siswi dengan pembagian 38 orang pada jenjang SD, 155 orang pada jenjang SMP, 2.346 pada jenjang SMA dan 249 orang pada jenjang SMK. 

"Dana tesebut disalurkan melalui Bank Nasional Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) langsung kepada para siswa sesuai dengan nama dan nomor rekening yang sudah dibuatkan oleh Kemendikbud," katanya. 

Andreas pun menekankan pentingnya pendidikan dalam kemajuan suatu Bangsa. Pendidikan merupakan aspek penting dalam tolak ukur berkembang atau tidaknya suatu bangsa yang biasa disebut dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ia juga menceritakan bagaimana proses dirinya dari seorang anak kecil di Maumere, sampai sekolah dan lulus Doktor di Jerman dan akhirnya menjadi anggota DPR. "Semua itu berkat pendidikan yang baik," tegasnya. 

Tugas DPR

Menurut Andreas, tugas DPR adalah menyerap aspirasi masyarakat, memperjuangkan dan menjembatani dengan menyampaikan apa yang diperjuangkan untuk rakyat. "Sambil menyampaikan peruntukan dari program tersebut kepada siswa/siswi, orang tua siswa dan juga guru untuk dipergunakan semestinya demi pendidikan anak-anak kita," katanya. 

Andreas melalui program ini juga berkampanye melawan putus sekolah siswa yang marak terjadi di NTT. Pada saat penyerahan beasiswa ini, Andreas juga meminta pemerintah Bupati atau Camat atau Dinas Pendidikan setempat untuk menyaksikan sekaligus memberika motivasi bagi para siswa untuk lebih kerja keras mengejar ilmu.

Caleg DPR RI dari Dapil NTT I ini mengaku memahami pro kontra yang terjadi di media sosial. Dia menjelaskan bahwa tidak ada unsur ajakan untuk mencoblos Jokowi dan mencoblos dirinya atau mencoblos PDI Perjuangan dalam rangkaian kegiatan tersebut. 

"Kalau pun ada sertifikat, itu berisi keterangan nama siswa, Nomor Surat Keputusan (SK), dan nomor rekening bank yang tujuannya untuk membantu siswa dan orang tua mencairkan dana beasiswa tersebut," imbuhnya. 

"Kalau ada foto dan tanda tangan, hal itu menjelaskan bahwa Andreas Pareira bertanggung jawab terhadap program tersebut dan penjelasan inilah yang disampaikan kepada pra siswa siswi dan orang tua murid," tukasnya.