7 Film Indonesia dengan Biaya Produksi Termahal, Ada yang Rp70 Miliar

Sebuah film tentunya memiliki proses yang cukup panjang dengan biaya produksi yang tidak bisa dianggap rendah karena didukung dengan pemain

7 Film Indonesia dengan Biaya Produksi Termahal, Ada yang Rp70 Miliar
image

Floreseditorial.com - Sebuah film tentunya memiliki proses yang cukup panjang dengan biaya produksi yang tidak bisa dianggap rendah karena didukung dengan pemain aktor dan tempat syuting mereka, bahkan proses editing sebagai penentu kualitas dari sebuah film.

Beberapa film bahkan mengeluarkan biaya hingga miliaran rupiah dalam proses pembuatannya, tak terkecuali 7 film Indonesia berikut ini yang memakan biaya produksi paling mahal melalui Instragram bigalpha.id, Senin (17/04/2023).

1. Apa Artinya Cinta (2005)

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Selasa, 18 April 2023

Film yang dibintangi oleh Shandy Aulia dan Samuel Rizal ini memakan biaya produksi yang tinggi karena mengambil lokasi shooting di San Fransisco, Amerika Serikat. Diketahui, biaya produksi yang dikeluarkan untuk film tersebut mencapai Rp30 miliar.

2. Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009)

Selain, mengambil tempat shooting di Kairo, film sekuel ini juga menghabiskan biaya yang banyak karena promosi besar-besaran dan mencapai Rp40 miliar.

3. Bumi Manusia (2019)

Baca Juga: Meski Modis, 4 Busana Ini Belum Tentu Cocok Dipakai saat Lebaran Idul Fitri

Bumi Manusia merupakan film adaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer dengan proses pengerjaan yang memakan waktu hingga satu tahun. Maka dari itu, kenapa biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, yaitu sebesar Rp50 miliar.

4. The Raid 2: Berandal (2014)

Sekuel dari “The Raid” ini menghabiskan biaya produksi yang tinggi karena proses pembuatannya yang lebih lama dari yang seharusnya, yakni mencapai Rp54 miliar. Namun, biaya tersebut terbayarkan dengan kesuksesan film ini.

5. Gunung Emas Almayer (2014)

Film ini merupakan kerja sama rumah produksi dari 3 negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Australia. Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi karena harus menciptakan atmosfer tahun 1830-an dan promosi ke AS. Biaya yang dihabiskan sekitar Rp60 miliar, tapi sayangnya film tersebut bisa dibilang gagal karena tidak banyak yang menonton.