3 Buku yang Diadaptasi Jadi Film Indonesia, Sudah Baca?

Rekomendasi buku dari penulis Indonesia yang diadaptasi ke film

3 Buku yang Diadaptasi Jadi Film Indonesia, Sudah Baca?

Kalian tahu enggak sih, kalau kini semakin banyak buku  Indonesia yang kemudian diadaptasi ke film? Tidak hanya buku-buku masa kini, buku yang ditulis oleh para penulis zaman dulu pun kerap diadaptasi ke dalam film. Penasaran kan, apa aja buku asal Indonesia yang diadaptasi ke film? Yuk, kita lihat.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck-Hamka

Cover buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Goodreads.com)
Cover buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Goodreads.com)

Siapa yang tidak kenal Hamka? Penulis bernama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo atau dikenal juga sebagai Buya Hamka, merupakan seorang penulis yang masih terkenal hingga saat ini. Karya-karyanya tidak perlu diragukan lagi karena selalu berhasil meninggalkan kesan yang baik pada pembaca, juga selalu memberikan pelajaran-pelajaran kehidupan yang berharga. Gaya menulis Hamka yang khas dikarenakan bahasanya yang lembut dan kerap memakai latar cerita dari daerah. Salah satu bukunya yang terkenal adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Menceritakan tentang sepasang laki-laki dan perempuan yang saling jatuh cinta, tetapi ada begitu banyak rintangan di antara mereka yang membuat keduanya sulit untuk bersatu. Buku ini berhasil meraih rating 4.25 di Goodreads hingga saat ini. Terbit pada tahun 1938, buku ini kemudian dijadikan film pada tahun 2013. Dibintangi oleh aktor dan aktris terkenal tanah air, yakni Herjunot Ali sebagai Zainuddin, Pevita Pearce sebagai Hayati, serta Reza Rahardian sebagai Aziz. Baik buku dan film, sama-sama berhasil membuat pembaca tersentuh dengan cerita yang disajikan.

Cover buku Dilan 1990 (Goodreads.com)
Cover buku Dilan 1990 (Goodreads.com)

Cerita yang satu ini cukup populer di kalangan para remaja. Menceritakan tentang cerita romansa yang terjadi antara dua siswa SMA, bernama Dilan dan Milea. Yang menarik dari cerita ini adalah tokoh Dilan yang kerap melakukan hal-hal yang tidak biasa, juga mengucapkan hal-hal yang membuat para pembaca gemas. Selama membaca buku ini, pembaca akan merasa ikut senang dengan cerita yang disuguhkan. Akan tetapi cerita antara Dilan dan Milea mulai mengalami rintangan ketika Milea tidak senang dengan Dilan yang kerap ikut kegiatan geng motor bersama teman-temannya, sementara Dilan tetap pada pendiriannya untuk aktif di geng motor tersebut. Cerita seterusnya akan berhasil membuat perasaan pembaca naik turun.

Novel Dilan pertama kali terbit pada 2014 dan kemudian dibagi menjadi 4 buku yakni Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, Dilan Bagian Kedua: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 (2015), Milea: Suara Dari Dilan (2016), dan buku terkahirnya yaitu Ancika yang terbit pada 2021 lalu. Novel Dilan kemudian dijadikan film pada tahun 2018, diperankan oleh Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan, Vanesha Prescilla sebagai Milea, dan pada film terakhirnya yaitu Milea: Suara dari Dilan yang rilis pada 2020 terdapat tokoh tambahan yakni Ancika yang diperankan oleh Steffi Zamora.

Keluarga Cemara-Arswendo Atmowiloto

Cover buku Keluarga Cemara 1 (Goodreads.com)
Cover buku Keluarga Cemara 1 (Goodreads.com)

Yang terakhir adalah buku yang bertemakan cerita keluarga. Keluarga yang terdiri dari 5 orang ini hidup dalam kesederhanaan setelah Abah, kepala keluarga dari keluarga tersebut, terpaksa harus menutup usaha yang selama ini dilakukannya. Setelah rumahnya disita, keluarga ini kemudian tinggal di pedesaan yang jauh dari kota dan mulai menjalani kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupan di kota dulu.

Buku Keluarga Cemara terbit pertama kali pada tahun 2017, yang kemudian diadaptasi ke film pada tahun 2018 dan film keduanya pada tahun 2022 ini. Diperankan oleh aktor dan aktris terkenal dari Indonesia yakni Ringgo Agus Rahman sebagai Abah, Nirina Zubir sebagai Emak, Adhisty Zara sebagai Euis, Widuri Puteri Sasono sebagai Ara, dan tidak ketinggalan anak paling kecilnya yakni Agil yang diperankan oleh Niloufer Bahalwan. Setiap anggota keluarga memiliki kisah yang berbeda-beda, akan tetapi dalam porsi yang sama. Tidak ada tokoh yang lebih banyak ditampilkan baik dalam buku maupun dalam film.

Mungkin beberapa orang sudah mengetahui bahwa Keluarga Cemara juga merupakan sinetron yang terkenal pada tahun 1996 sampai tahun 2005, dan hal itu pula yang menjadikan film ini disambut dengan antusias yang cukup ramai ketika dijadikan film layar lebar pada tahun 2018 dan 2022 ini.

Itu dia 3 buku asal Indonesia yang diadaptasi ke film. Menyenangkan banget ya, kalau habis baca buku kita bisa langsung nonton filmnya. Mana nih, yang udah kamu baca dan tonton?