10 Film Indonesia dengan Rating IMDb Terendah Sepanjang Masa, Ada Filmnya Abimana Aryasatya dan Acha Septriasa

Film adalah soal selera masing-masing. Namun, soal validitas, rating IMDb memang tidak terlalu tinggi. Di IMDb semua orang bisa kasih rating. Tidak harus reviewer atau kritikus profesional.

10 Film Indonesia dengan Rating IMDb Terendah Sepanjang Masa, Ada Filmnya Abimana Aryasatya dan Acha Septriasa
image

SuaraTasikmalaya.id - Film adalah soal selera masing-masing. Namun, soal validitas, rating IMDb memang tidak terlalu tinggi. Di IMDb semua orang bisa kasih rating. Tidak harus reviewer atau kritikus profesional.

Memasukkan rating IMDb tidak perlu memasukkan review. Cuma menyetorkan angka rating. Sesederhana itu.

Di IMDb juga tak ada cara memfilter apakah orang yang memberi rating itu benar-benar sudah nonton filmnya atau belum.

Bisa saja misalnya orang benci sama sutradara atau aktor sebuah film, tidak mau nonton filmnya tapi ingin menjelek-jelekkan filmnya. Dia bisa kasih rating 1 (nilai terendah) tanpa harus nonton filmnya dulu.

Baca Juga:Rungkad! Hari Buruk Persib Bandung

Dengan begitu, sebaliknya IMDb juga bisa jadi tempat para buzzer (pendukung kampanye) film untuk menaikkan rating sebuah film.

Di IMDb orang hanya bisa memberi rating satu kali. Namun, bisa diakali dengan bikin akun yang banyak, terus me-rating sebuah film berkali-kali dengan nilai 10 (tertinggi).

Karena kebebasan itulah, jumlah rating yang masuk jadi tak berimbang. Ada sebuah film yang ratingnya cuma berapa puluh, ada yang ratusan, ada juga yang ribuan.

Makanya, film-film yang masuk daftar ini tak otomatis bisa dicap sebagai film Indonesia terburuk sepanjang masa. Simply, ini adalah film-film yang dapat rating terendah di IMDb. Tak usah dianggap terlalu serius.

Berikut daftarnya versi CINELIST yang terbit pada Minggu (26/02/23):

Baca Juga:Penting! Bekali Anak Anda dengan Pemahaman Animal Welfare Agar Tidak Jadi Psikopat

10. Malam Jumat Kliwon (2007)

Disutradarai Nayato Fio Nuala, di sini dia pakai nama samaran Koya Pagayo. Film ini dapat rating 2,1 dari 37 voters. Ceritanya tak berisi. Sebatas soal penelusuran anak muda ke gedung angker.

Jumpscare, terornya jelek. Bahkan seperti menjiplak film Silent Hill di beberapa bagiannya, termasuk kemunculan hantu suster.

Yang menarik, film ini menampilkan Abimana Aryasatya di awal kariernya sebelum jadi salah satu aktor terbaik Indonesia seperti sekarang. Waktu itu dia masih memakai nama panggung Robertino.

9. Mas Suka Masukin Aja (2008)

Dari judulnya sudah kelihatan sih kalau film ini memang jelek. Produsernya adalah Dheeraj Kalwani alias KK Dheeraj.

Film ini dapat rating 2 dari 13 voters. Ceritanya tentang sebuah perguruan milik Mak Irit yang mengajarkan kesaktiannya memperbesar dan memperkecil ukuran barang apa pun.

8. Algojo: Perang Santet (2016)

Film bikinan Rudi Sujarwo ini dapat rating 1,9 dari 58 voters. Padahal sebenarnya film ini potensial dari sisi ide.

Tentang pemilik ilmu santet menjadi semacam superhero dan supervillain. Ide yang unik tapi sayang eksekusinya hancur, naskahnya jelek, dan efek CGI-nya masih mentah.

7. Roy Kiyoshi The Untold Story (2019)

Film ini dapat rating 1,9 dari 83 voters. Film ini secara logika memang dangkal. Ditambah lagi orang-orang kasih rating simply karena memang tak suka sama Roy Kiyoshi.

6. Pocong Mandi Goyang Pinggul (2011)

Film karya KK Dheeraj ini dapat rating 1,9 dari 192 voters. Terkenal karena menampilkan bintang film biru ternama Sasha Grey sebagai salah satu aktrisnya. Judulnya sudah ngaco, diperparah hadirnya bintang film dewasa dan kualitas ceritanya juga jongkok banget.

5. Skandal Cinta Babi Ngepet (2008)

Satu lagi film karya sutradara KK Dheeraj bertema komedi. Dapat rating 1,5 dari 15 vote. Plotnya acak-acakan. Awalnya romance tentang dua orang yang saling jatuh cinta terus menikah. Setelah nikah capek hidup miskin. Akhirnya mereka memilih cari duit dengan ilmu babi ngepet. Luar biasa!

4. Rumah Kuntilanak (2022) 

Rating 1,4 dari 14 voters, film ini punya premis jenius, namun digarap tak becus. Settingnya seolah tak mengenal ruang dan waktu. Banyak sekali plot twist yang bikin otak menjadi tiarap.

3. Rafathar (2017)

Punya rating 1,4 dari 1.000 voters. Banyak yang kasih rating rendah karena voters memang sudah benci duluan sama Rafathar, jauh sebelum nonton filmnya. Walaupun film ini memang jelek di semua lini.

2. Genderuwo (2007)

Debut KK Dheeraj di industri perfilman Indonesia. Dia masih menjadi sutradara bukan cuma produser.

Genderuwo dapat rating 1,3 dari 34 voters. Keabsurdan dan kejelekan film ini sebenarnya bisa sangat menghibur banget kalau ditonton bukan sebagai film serius.

1. Hanum dan Rangga (2018) 

Wah serius? Ya, film ini dapat rating 1,2 dari 3.547 voters. Film ini dieksekusi dengan jelek. Sutradara Benni Setiawan menyia-nyiakan jajaran aktor dan aktris jempolan di film ini.

Tapi kalau sampai dapat skor lebih rendah dari Pocong Mandi Goyang Pinggul kok kayaknya agak kurang pas ya? Sehancur-hancurnya ini film, setidaknya masih ada akting bagus Acha Septriasa dan Rio Dewanto. (*)

Loading...